Mengapa Kita Sebaiknya Tidak Bertanya Hari Perkiraan Lahir (HPL) Pada Ibu Hamil?


Kehamilan merupakan momen yang sangat personal dan sangat istimewa bagi setiap orang. Pun hal tersebut ditanggapi berbeda beda oleh setiap orang berdasarkan kondisi aktual yang dialami oleh orang tersebut. Ada ibu yang biasanya cuek terhadap pertanyaan maupun komentar orang lain, ada pula tipe ibu yang sangat memikirkan komentar orang terhadap kehamilannya.
Ada kebiasaan yang sering orang tanyakan kepada ibu hamil, termasuk saya dulu juga sering menanyakannya, “kapan HPLnya?”  sebenarnya hal ini wajar dan sah sah saja, namun ketika saya bergabung dalam komunitas yang berisikan ibu ibu hamil, ternyata banyak wanita yang kurang nyaman dengan pertanyaan tersebut, apalagi ketika HPL sudah makin dekat, namun adik bayi masih anteng di dalam rahim ibu.
HPL biasanya ditentukan dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) atau melalui usg yakni usia kehamilan tepat 40 minggu. Namun dari hasil usg, HPL bisa berubah ubah, karena dipengaruhi oleh berat badan janin (BBJ) atau kondisi aktual janin.  Pada usg pertama, dokter menyatakan bahwa HPL saya adalah 12 Januari 2018, ketika periksa di usia 27 minggu, dokter yang berbeda mengatakan bahwa HPL saya 8 Januari, dan yang terakhir, di trimester 3 HPL saya berubah kembali menjadi 16 Januari 2018. Pada akhirnya saya tidak memusingkan lagi soal HPL, karena perkiraan kelahiran bisa berkisar 37 hingga 42 minggu, waktu yang cukup panjang untuk menerka  di tanggal mana bayi kita akan lahir. HPL adalah perkiraan, bukan kepastian.
Bahkan terkadang ada pertanyaan, “kapan lahiran?” tentu jawaban yang paling tepat adalah “Yaaa manaa guee tau.” Kecuali bila memang ada kondisi tertentu, lalu sudah direncanakan operasi sectio caesarian (sc), barulah ibu tahu pasti kapan anaknya lahir, namun untuk ibu dengan perencanaan kelahiran normal pasti benar benar tidak tahu. 

Proses persalinan merupakan sebuah proses alamiah, dimana ibu hamil harus belajar bersabar untuk menunggu hingga saat yang tepat bagi adik bayi siap untuk dilahirkan. Bayi memiliki kesiapannya masing masing dan Tuhan juga memiliki kehendakNya terhadap proses tersebut.  Jadi bisa kita bayangkan semisal ibu hamil sudah lewat atau mendekati due date nya, secara psikologis ada rasa deg-degan menjelang proses kelahirannya (apalagi jika itu adalah anak pertama), pada ibu hamil yang usianya sudah lewat dari 40 minggu, ibu bisa semakin risau ketika belum ada tanda tanda kontraksi sama sekali. Nah, memikirkan dirinya sendiri saja bisa menimbulkan kerisauan pada ibu hamil, apalagi bila ditambah dengan banyak pertanyaan, yang tujuannya hanya untuk memuaskan keingintahuan kita . Bila ibu tersebut memang tidak berkeberatan untuk membagikan cerita perihal kehamilannya, mungkin tidak masalah bagi kita untuk banyak bertanya, namun bila tidak, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak terlalu banyak memberikan pertanyaan atau komentar perihal kehamilannya. Salam J

Komentar

Postingan Populer