Ada Apa dengan Wanita Masa Kini (2)
1 hal yang sangat saya soroti adalah RASA SYUKUR. Banyak kasus di antara kita, ketika kita memiliki berbagai hal, dan belum sempat terjatuh, kita cenderung abai dengan rasa ini. Kita sering mendengar ibu ibu yang sangat bangga ketika anaknya cerdas, dan pintar. Seperti misalnya anak yang sering dipuji karena mendapatkan ranking 1, anak yang dipuji setelah mampu berdiri dan berjalan sendiri, atau anak yang memenangkan berbagai perlombaan. Nah sebelum itu, kita jarang menemukan di masyarakat, bagaimana ibu mengajarkan rasa syukur kepada anaknya. Syukur atas udara pagi, syukur atas bagian tubuh yang lengkap, syukur bahwa hari ini kita mampu untuk makan, dsb. Mengajarkan berdoa itu sering kita temui, namun inti dari doa tersebut yang terkadang kita baru menyadari ketika kita telah gagal ataupun sedang terjatuh dan butuh pertolongan. Maka dari itu, sebuah doa yang paling utama bagi umat muslim adalah ALHAMDULILLAH. Alḥamdulillāh (الحمد لله) yang berarti "Pujian itu hanya untuk Allah", merupakan ungkapan atas rasa syukur seorang muslim atas karunia Allah. Rasa syukur inilah yang sangat perlu diajarkan dan ditanamkan secara berulang ulang, sehingga si anak memiliki reflek untuk selalu bersyukur dan tidak pernah lupa kepada Sang Maha pencipta dalam kondisi apapun.
Seringkali manusia memiliki ego yang tinggi, dan sulit untuk berpikir jernih, sulit untuk memilah prioritas dalam hidupnya. Ya, karena memang hal ini tidak pernah diajarkan dalam pendidikan di sekolah dan juga jarang diajarkan oleh orangtua di rumah. Tidak sedikit di antara kita yang menjalankan sebuah aktivitas, karena memenuhi ekspektasi orang lain dan lingkungan, akibatnya, kita lupa untuk memenuhi panggilan jiwa kita, lupa untuk meyadari apakah FITRAH kita yang sebenarnya, sebagai HAMBA.
Seringkali manusia memiliki ego yang tinggi, dan sulit untuk berpikir jernih, sulit untuk memilah prioritas dalam hidupnya. Ya, karena memang hal ini tidak pernah diajarkan dalam pendidikan di sekolah dan juga jarang diajarkan oleh orangtua di rumah. Tidak sedikit di antara kita yang menjalankan sebuah aktivitas, karena memenuhi ekspektasi orang lain dan lingkungan, akibatnya, kita lupa untuk memenuhi panggilan jiwa kita, lupa untuk meyadari apakah FITRAH kita yang sebenarnya, sebagai HAMBA.
Komentar
Posting Komentar