Journaling Journey (Berbicara dengan Sang Bayi)

Saat ini Nilam Andini berusia 10 bulan, ia baru memiliki 1 gigi di bawah dan sedang proses bertumbuh untuk gigi lainnya yang mana itu berarti dia sudah mulai menggigit gigit segala hal. Sebelum memiliki gigi ia sudah cukup terampil untuk mengunyah sehingga ketika sudah ada gigi, keterampilannya sudah cukup terasah. Pagi tadi ketika ia hendak tidur, ia sedikit cranky karena sudah sangat mengantuk namun baru selesai mandi dan proses memakai baju. Setelah selesai memakai baju, ia mulai menyusu, menyusu sedikit lalu dengan tatapan nakal mulai menggigit, ketika saya berteriak “AW” dan berusaha melepaskan gigitan, dia terlihat senang, dan menang. Setelah itu, ia menyusu lagi dan menggigit lagi, ketika saya marahi (“Nilam tidak boleh menggigit!”) dia juga ikut marah dengan menangis meminta susu lagi, namun saya ingat bahwa energi yang saya keluarkan yang akan mempengaruhi nya. Lalu saya mulai memberitahunya dengan nada yang tegas namun lebih tenang:

Ibu : “Nilam tidak boleh menggigit, kalau digigit ibu sakit.”
Nilam : “nggg hmm (seperti suara kucing)”
Ibu : “Kalau ibu sakit, Nilam tidak bisa minum susu lagi..”
Nilam: “enggg”
Ibu : “Nilam harus bisa berempati sama ibu ya, kalau Nilam digigit, Nilam juga sakit, jadi Nilam tidak boleh menggigit, nanti Nilam harus bisa berempati pada orang lain.”
Nilam : “engg” 

Ketika saya berkomunikasi dengannya, saya melihat ketika ia menjawab “ngg” dengan anda suara yg rendah, matanya menunjukkan tanda mengerti, dan setelah  itu ia tidak menggigit lagi, ia minum susu seperti biasa dan tidak lama kemudian pulas tertidur. 
Under supervision 
Add caption
Mengasuh anak membuat  saya begitu takjub dan heran setiap harinya. MasyaAllah Tabarakallah.

Komentar

Postingan Populer